MENGAPA PENTINGNYA PENGUKURAN pH TANAH

MENGAPA PENTINGNYA PENGUKURAN pH TANAH

pontbreauxscajunrestaurant.com – Salah satunya tanda kesuburan tanah ialah kandungan pH tanah. Tanah pertanian memiliki kandungan pH yang berbeda. Kandungan pH tanah memiliki range pH dari 1-14 rasio pH. Untuk tanah yang memiliki pH di bawah 7 dalam range 1-6 karena itu pH dalam tanah itu asam. Tanah yang pH di atas 7 yakni range 8-14 karena itu tanah termasuk dalam kelompok basa. Tanah yang netral ada pada pH 7.

Dalam perkembangan tanaman reaksi tanah yang baik memiliki sifat netral karena pada keadaan ini umumnya elemen hara gampang terlarut di air hingga tanaman bisa secara gampang menyerap elemen hara. Tetapi tidak seluruhnya tanaman dapat berkembang dan tumbuh pada pH 7 tapi dapat kurang atau lebih dari pH 7, dan bergantung dari tipe tanamannya.

pH tanah penting karena larutan tanah memiliki kandungan elemen hara seperti Nitrogen (N), Kalium (K), dan Pospor (P) di mana tanaman memerlukan dengan jumlah tertentu untuk tumbuh, berkembang, dan bertahan pada penyakit.

Bila pH tanah bertambah sampai di atas 5,5, karena itu Nitrogen (berbentuk nitrat) jadi ada untuk tanaman, Pospor akan ada untuk tanaman pada pH di antara 6,0 sampai 7,0.

Bila tanah terlampau masam, tanaman tidak bisa manfaatkan N, P, K dan zat hara yang lain yang mereka perlukan. Di tanah masam, tanaman memiliki kemungkinan untuk teracuni logam berat yang pada akhirannya dapat mati karena racun itu. Jika pH tanah terlampau asam, karena itu perlu diperbarui menambah kapur (CaCO3) pada tanah itu hingga pH-nya dekati netral. Bila tanah memiliki sifat basa triknya sama dengan tipe tanah yang asam, dengan tidak memakai kapur, tetapi memakai belerang.

Baca Juga : Prospek Kerja Ilmu Tanah Yang Pantas Diperhitungkan

Baiknya pemberian kapur pertanian / dolomit dilaksanakan minimum 40 hari saat sebelum pemupukan . Maka tidak disarankan untuk lakukan pemupukan dan pekapuran memakai dolomit dengan bersama. Ini dikarenakan oleh jika pemupukan dan pekapuran dilaksanakan dengan bersama, mengakibatkan bisa terjadi reaksi di antara kapur dengan pupuk. Harus dipahami jika pupuk kimia seperti NPK, TSP, atau ZA ialah pupuk yang memiliki sifat asam karena memiliki kandungan belerang akan di netralkan oleh kapur dolomit yang terang memiliki sifat basa. Nach dengan begitu pasti berpengaruh pada pH tanah yang tidak naik dan malah turun, hingga gizi untuk tanaman jadi tidak ada.

Dan untuk menetralkan kandungan pH yang memiliki sifat basa pada tanah tidak bikin rugi mengganti pH asam. Salah satunya langkah yang dapat dilakukan yakni dengan menambah belerang. Menetralisir pH basa pada tanah dilaksanakan pemberian belerang atau belerang. Pemberian belerang dapat berbentuk bubuk belerang atau bubuk belerang yang memiliki kandungan belerang nyaris 100%. Pemberian pupuk yang memiliki kandungan belerang kurang efisien bila dipakai untuk turunkan pH.

Pemberian bahan organik/pupuk organik bisa juga menolong menormalkan pH tanah baik dari basa ke netral atau dari asam ke netral. Atau minimal dekati netral. Namun harus diingat jika proses penetralan pH itu karakternya tidak gampang, jika langkah yang sudah dilakukan memiliki sifat instant karena itu hasilnya juga umumnya sesaat.

Pada tiap tanah memiliki kandungan elemen hara yang berbeda. Banyak minimal kandungan elemen hara pada tanah adalah tanda tingkat kesuburan tanah itu. Kandungan elemen hara dan tingkat kesuburan tanah berperanan penting pada proses perkembangan dan perubahan tanaman. Tingkat kesuburan tanaman tersebut bergantung pada kekuatan tanaman saat menyerap elemen hara yang ada dalam tanah. Aspek khusus yang memengaruhi proses peresapan elemen hara oleh akar tanaman ialah tingkat keasaman tanah (pH tanah). https://pontbreauxscajunrestaurant.com/

pH untuk tanaman Cabai

Dalam usaha budi daya tanaman tanah berperan sebagai tempat tanam dan untuk sumber elemen hara di mana akar tanaman mendapat gizi atau makanan. di mana tiap tanaman memiliki kandungan keasaman (pH) yang tidak sama berbeda. Karena itu tiap petani sebaiknya wajib ketahui keadaan tanah saat sebelum lakukan aktivitas budi daya tanaman cabai.

Kandungan pH tanah di ukur dalam rasio pH dengan bentang angka 0 sampai 14 tanah dengan kandungan pH 0 sampai 7 memiliki sifat asam, dan tanah dengan kandungan pH di antara 7 – 14 disebutkan basa. Beberapa tanaman budi daya cuma sanggup tumbuh secara baik pada tanah yang memiliki pH netral, yakni 7. pH minimum yang bisa ditolerir oleh tanaman ialah 5,6.

Faktor-faktor pemicu rendahnya pH tanah diantaranya :

  • Tercucinya elemen hara pada tanah karena curahan hujan yang lebih tinggi
  • Ada elemen aluminium (AI), tembaga (CU) dan Besi (Fe) yang terlalu berlebih
  • Drainase yang buruk hingga mengakibatkan tergenanginya air dengan terus-terusan dan dalam waktu lama
  • Berlangsungnya dekomposisi bahan organik yang berpengaruh keluarnya kalsium dari dalam tanah.
  • Pemakaian pupuk kimia yang terlalu berlebih, khususnya pupuk nitrogen.
  • Tanah kekurangan Elemen Magnesium (Mg) dan kalsium (Ca)

Terutama untuk tanaman cabai sendiri tidak memerlukan pH tanah yang terlampau asam (pH di bawah 5), dan baiknya untuk tanaman cabai bisa ditanamkan pada pH tanah range 5,6 – 7. Pada pH itu tanaman cabai dapat berkembang dan tumbuh dengan maksimal karena pH itu sangat cocok/ pas dengan karakter fisiologis tanaman cabai, termasuk untuk tingkatkan pergerakan perkembangan dan perubahan tanaman.

Langkah menghitung pH tanah termudah, ringkas dan tepat ialah memakai alat pH Mtr.. dengan memakai pH mtr. angka pH tanah bisa segera kita kenali.

Langkah memakai pH mtr. dengan menusukkan ujung pH mtr. sampai sisi kuning pada ke 4 titik ujung tempat dan satu titik pada tengah tempat.

Menghitung keasaman tanah memakai pH mtr. benar-benar memudahkan kita dalam pemberian jumlah kapur pertanian. karena angka atau rasio pH hasil pengukur bisa diketahui tentu. pada umumnya untuk meningkatkan satu tingkat rasio pH memerlukan 2 ton dolomit (kapur pertanian) tiap Hektar. Misalkan hasil pengukur memperlihatkan angka rasio pH 6 karena itu untuk mendapat pH 7 pada sebuah hektar tempat diperlukan 2 ton dolomit bila hasil pengukur memperlihatkan angka 4, karena itu pada sebuah hektar diperlukan 6 ton dolomit untuk mendapat pH netral (7.0).

Pengukur pH tanah dan pemberian dolomit atau pengampuran seharusnya dilaksanakan saat pemrosesan tempat, hingga saat benih atau bibit ditanamkan pH tanah telah betul-betul konstan.